Monday, January 9, 2012

Waktu Aku sama Willy

Setiap liburan atau pulang ke rumah di Batam, aku selalu menyempatkan diri membaca atau minimal mengingat segala kenangan aku sama Willy :D barang barang itu masih saja rapi di lemari kamar dan ga pernah sedikitpun dipindahkan oleh si mama.

Willy adalah cowok pertama yang aku taksir pada saat MOS di SMANSA. like at the first sight. Cara bicaranya yang sopan ketika kita di MOS. dan postur tubuhnya yang mm.. atletis. hihii.

Dikelas MOS, beberapa kali kita sempet sekelompok dalam tugas. Beberapa minggu kemudian, kelas di rombak total. Dan, aku kembali sekelas bareng Willy.

Pertama kalinya Willy menghampiri di kelas yang baru, "mi, liat deh kelas kita dulu. terlihat kompak ya di bawah bimbingannya Nurul Arafah". dia memanggilku dengan panggilan umi. dia yang memulai dan mengajak serta temen temen se-genk yang semuanya adalah lelaki untuk memanggilku dengan sebutan yang sama.

Dikelas setelah perombakan itu, aku sendirian. ga dapet partner temen sebangku yang akhirnya ngebuat aku harus sebangku dengan cowok satu satunya lulusan smp pinggiran. :D mustakim. Awalnya, aga risih juga, dmana mustakim ini orangnyaa. engg.. doyan telat. doyan nyontek dan nyebelin tingkat dewa. but, bertahan juga partner-an sama takim almost 6 months.

Di kelas baru ini, beberapa kali ke-gap lagi ngeliatin Willy yang duduk di persis di Pojokan kelas. Begitupun dengan ia. Suatu hari, ia menghampiri dimana ada pelajaran kosong yang ga di isi. "Umi, sini deh. Aku mau cerita" dia ngasih aba aba untuk aku mengikuti di belakangnya.

Kita nyari tempat duduk yang kala itu kosong sebangku. Kita duduki. dan duduklah kita berdua. Sambil melihat lihat teman teman yang berseliweran, Willy mulai cerita tentang feelingnya terhadap seorang perempuan yang tidak lain tidak bukan adalah kakak kelas kita sekarang, dan kakak kelasku ketika SMP. Sebagai pengagumnya, di curhatin perasaannya terhadap perempuan lain itu rasanya, melatih kesabaran yang luar biasa.

Setelah hari itu, kita semakin dekat. Ayu, sahabat aku yang tau tentang perasaan aku, setiap mergokin kita lagi berdua suka iseng manggil Willy dengan sapaan Abi. :-D Sebisa mungkin kita selalu berusaha sekelompok kalo ada tugas kelompok. Kita tergabung dalam Marching Band, yang pada masa itu banyak mendapatkan undangan untuk tampil.

Dalam usahanya pdkt dengan perempuan incarannya, Willy rajin sekali menghubungiku. Dia selalu dan selalu sms setiap malem, dengan sapaan, "Assalammualaikum umi sedang apa? abi gangguin boleh?" setelah itu kita akan berbicara banyak hal sampai larut malam. Atau sesekali kita telfonan. waktu itu, papa masih ngasih akses telepon kamar di kamarku. hihihi. dan tagihan bengkak gara gara ini :D

Setiap ada job bareng di Marching, Willy yang posisinya di paling belakang, sering sekali menyempil ke barisan ku yang ada di depan. Kita bakal ngobrol ono ini yang sempet bikin salah satu temanku curiga. "Umi, mau tau ga novi bilang apa sama abi?" ujarnya suatu kali, "apa?" tanyaku sambil menduga duga. "Wil, ko tu kalo suka cewek satu aja. jangan dua. Novi kira abi ada rasa juga kali yaa sama Umi" jawabnya sambil tertawa. yang aku sambut dengan senyuman.

Seiring jalannya waktu, Willy menyadari satu hal. bahwa cintanya bertepuk sebelah tangan pada gebetannya. dan kedekatan kita yang semakin dekat ga bisa dipungkiri.

Willy tahu sekali kemana harus mencariku ketika aku hilang dari kelas. :D tongkronganku di Mesjid Sekolah bersama anak Rohis lainnya, sementara dia sendiri adalah anak OSIS. Willy selalu dan selalu membereskan buku buku dan alat tulis yang berserakan di atas mejaku ketika aku rapat. Pulang duluan dalam keadaan tas aku rapih. Ga pernah bosan untuk sms, "Bukunya umi uda abi beresin. Maaf ya, ga bilang dulu. Cepat pulang mi :-)"

Willy menyempatkan mampir kerumah kalau aku bolos Class Meeting. Walaupun ga pernah berani sendiri :-P. di saat saat ngerjain Project Kesenian, Willy senang sekali mengimami aku sholat. Dimana pun itu. :-)

Dalam tugas Bahasa Inggris, Willy menyertakan fotoku dalam bio nya, dan menulis "Now, I will tell you again aboun the detail of one of my best friend. As I say, her name is Isnia Nuruldita. But I Always call her "Umi". and almost all of my friend call her like that too. And you can call her Nia if you don't mind. She live at Tiban Duta. She was born at Purwokerto, November 6th, 1990. she like reading and she's good in writing. She's smart too. Sometimes, i studied from her"

Setelah ujian kenaikan kelas, kita sama sama ujian penjurusan. Ujian dimana kita dinyatakan layak atau tidak layak untuk masuk ke kelas IPA. Willy menjemputku DEMI mendatangi salah satu guru eksak untuk belajar. Kita sama sama berusaha, sampai akhirnya aku dinyatakan masuk ke kelas IPA. dan Willy masuk di kelas IPS.

Pulang dari itu, Willy menyatakan perasaannya. yang pastinya tidak bertepuk sebelah tangan denganku. Sayangnya, kita lebih kaku. dan akhirnya memilih untuk kembali bersahabat.

Willy sangaaat menghargai aku sebagaimana mestinya. Dalam kontes bercanda atau serius sekalipun, dia tidak pernah menyentuhku. Sebelum dan sedang dalam pacaran, Willy sangat menjaga sentuhan Fisik. Dia menjaga tanpa harus menyentuh. :) Dia mengenalkanku baik baik pada kedua orang tuanya. Menjembatani untuk akrab pada satu satunya adik perempuannya. Dan selalu support dibelakang seorang isnia yang pada saat itu sibuk ga ketulungan.

Willy menjadi standart aku ke tahun tahun berikutnya. Willy jadi bayang bayang ketika aku memutuskan untuk berhubungan lagi. Willy membuat aku, bisa untuk tidak relationship nyaris sampai 4 tahun. :D

Menghabiskan masa seru bersama seorang Willy, nyaris 5 tahun yang lalu. dan semua kenangan manis itu ga pernah hilang. Willy makes it nice. Completely and perfect.

Sampai hari ini, setelah 5 tahun dari kedekatan kami. Willy masih menjadi sahabat baik untuk bercerita. Donna, adiknya, menjadi adik perempuan terbaik yang aku punya. Orang tua nya, masih ingat dan masih saja baik. Kita masih keep in touch. Willy yang dulu sempat stress karena gagalnya masuk kelas IPA, saat ini masuk dalam jajaran Mahasiswa keren di STAN. Allah maha Adil :') Selalu memberikan waktu yang tepat untuk setiap Hambanya.

No comments: