Saturday, July 21, 2012

Marhaban Ya Ramadhan

Untuk pertama kalinya menjalani puasa di Bulan Ramadhan, di Jakarta, Seorang Diri. Ah, kata mama, "Ga selamanya juga harus di temenin kan? ada kalanya ya kamu harus melakukan apa apa sendiri dek. Biar kamu mandiri. Biar kamu semakin kuat. Berdiri di atas kaki sendiri"

Oke baiklah, Jumat semangat pulang cepat. Menyambut Ramadhan penuh suka cita. Saya solat tarawih di deket kostan. Tarawihnya menggunakan tenda nikahan. yuwk! Jadi ternyata musholanya kecil. hanya cukup sekitar 40 orang di dalamnya. Maka, masyarakat setempat punya ide untuk memasang tenda di Tengah jalan, yak. di tengah Jalan. Menutup akses jalan. ihihihi.

Tenda ini di sewa dengan hanya 5 juta perbulan. yang pasaran nyewa tenda sebenernya sekitar 45 juta/bulan. "Saya ingin menyumbang untuk warga Bungur" begitu pengakuan si yang nyewain tenda ke Pak RT. So sweet yak.

Malemnya, saya menyempatkan makan malam (sekalian sahur) demikian pikir saya sebelumnya. Saya membeli 2 bungkus peyek dan 2 buah Susu Ultramilk. Yah, kalo nanti kebangun sahur, saya tinggal masak nasi + peyek, dan minum susu. Sesimple itu pikiran saya. Saya memasang alarm. lagu viva la diva nya Coldplay saya setting untuk membangunkan saya Sahur.

03.10
Saya kebangun dengan 2 handphone saya yang berbunyi bersamaan. Alarm. Saya memasak nasi. dan goler goler Indah. Sesekali terdengar anak si Ibu Kost yang melintasi kamar sambil meneriai nama saya. Tak berapa lama kemudian, si Ibu Kost mengetuk pintu kamar saya. Ketika saya buka, terlihat beliau memegang semangkuk gulai IGA. ah, Rezeki di Ramadhan Pertama.

Sahur ramadhan pertama saya nikmat sekali. Ditutup dengan minum susu. :')

16:30
Saat ini saya sedang bersama Zenth di Eat to Eat Gandaria City, having Ngabuburit together sambil browsing dan cerita ini itu.

Ah, tengs Allah. Berkahi Ramadhan saya tahun ini ya. Temani saya selalu dan selalu.

Anw, Happy fasting all! Mohon Maaf Lahir & Batin ya. Seneng nih, mau ngumpul Keluarga. :)

Sunday, July 8, 2012

get some lost some

Bangun siang hari ini dipersembahkan oleh pikiran saya yang ga tenang akan sesuatu. Ini tentang masalah pertemanan. pertemanan eksklusif saya yang pada akhirnya, mungkin harus berantakan. atau suatu hari nanti akan kembali membaik. :-)

Dahulu, saya pernah bilang bahwa, saya selalu ber-ekspetasi lebih terhadap orang orang di sekitar saya. Kebanyakan orang orang yang selalu saya puji puji di hadapan orang lain, malah orang orang yang pada akhirnya mengecewakan saya.

Kita (Saya dan teman teman) hampir 4 tahun melalangbuana Bandung demikian rupa bersama. Disaat saya susah, di saat saya bahagia, saya ingat mereka. Bahkan sampai sekarang. Ketika saya menyusun tugas akhir, saya ngerasa beberapa orang menjauh. Mereka menjalani hidup seperti biasanya, maen, kulineran dan senang senang tanpa mengajak saya. Saya sempat bertanya, pada seseorang, jawabnya, "Ko kan lagi sibuk, dan. lagi ngejar Sidang kan dan? hampura. takut ganggu." ehm. ternyata demikian, pandangan mereka.

Teman teman saya ini, lagi pada menyusun tugas akhir, salah satunya baru saja sukses menembus tembok bank ternama sebagai karyawan nya. Saya yang sering sekali merasa kesepian di Jakarta, seringkali memilih menghabiskan akhir pekan di Bandung.

Kesalahan saya mungkin fatal, saya nyaris tidak pernah memberi kabar bahwa saya sedang di Bandung. dan tiba tiba mereka (temanteman) saya melihat foto liburan saya di Bandung bersama teman saya yang lain. Akhirnya kini, saya merasakan apa yang teman teman lakukan pada saya dulu. menjauhi temen temen yang sedang fokus pada tugas akhirnya, terlebih saya selalu membaca update-an ke-stress an mereka di social media.

Tidak mengabari dan menjaga jarak pada teman yang sedang nyusun, saya memilih untuk mencari teman yang lain. teman yang kala itu ga sengaja berlibur ke Bandung bareng. Ber arung jeram bareng. sebulan kemudian,  saya di datengi sahabat SMA saya. teman yang bareng saya sedari SD. dan sempat sangat dekat 2 tahun terakhir di SMA.

Saya melupakan kalian, tidak sengaja, dan maaf. Sampai akhirnya, teman teman yang baru dekat dengan saya menyinggung perasaan teman saya. Mereka marah, dan saya rasa itu wajar.

Saya di Unfriend, di Unfollow. saya ngajak meet up, teu di waro. Bagi saya, saya cukup sampai disitu untuk berusaha mengajak kalian untuk bertemu, duduk bareng dan keketawaan lagi.

Setiap orang berhak untuk berteman pada siapa siapa yang di anggapnya pantas untuk di Jadikan teman. dan juga berhak untuk meninggalkan orang orang yang ga pantas di anggap teman. Simple. Klik Unfriend. Klik Unfollow.

Bagi saya, dalam pertemanan itu wajar. Mungkin saya akan kehilangan orang orang yang saya sayangi. tapi saya tetap manusia Sosial, yang tetap akan mencari orang orang yang akan mulai berteman dengan saya.

Hubungan pertemanan yang gagal ini, boleh saya samakan dengan hubungan percintaan? ini menyangkut sreg ga sreg. suka tidak suka. nyaman dan tidak nyaman.

Seandainya, hal ini terjadi emang karena saya, saya meminta maaf. saya cuma manusia biasa. yang cuma bisa ke sana kemari mencari kebahagiaan. Bukan, bukan karena dengan kalian saya tidak bahagia. Saya bahagia, bahkan sampai sekarang, saat saya tak lagi bersama kalian. Saya masih selalu rindu, akan kebersamaan.

Kali ini, saya (merasa) saya yang di tinggalkan, di acuhkan. seperti dulu saya di tinggalkan oleh Seseorang. Maka, respon saya pun akan sama seperti apa yang pernah saya sampaikan pada kekasih saya dahulu. I will be okay. Saya akan tetap bahagia, bersama atau tanpa kalian. And i hope you, too :-)

Sampai hari ini, saya (masih) bangga pernah menjadi bagian dari kalian. Pernah menjadi teman. (masih) Sering bangga dengan kehebatan dan ketekunan masing masing dari Kalian. Semoga selamanya akan tetap demikian.

Terimakasih untuk menjadi penopang saya selama 4 tahun terakhir, menjadi bagian seru dalam hidup saya. Menciptakan kebahagiaan. Membuat saya merasa orang paling beruntung.

Saya sayang kalian, kemarin, hari ini dan (mungkin) akan selamanya.

dengan penuh rindu menulis ini,


nia.

Akhir Juni Awal Juli di Solo


"Udah dimana?" Isi sms pagi itu ke (yang harusnya) jadi partnertrip aku hari ini. 
"Jangan bilang masih tidur" isi smsku 10 menit kemudian. 
Masih ga ada balasan. aku menarik napas panjang. Membiarkan kereta Api ini membawaku meninggalkan Bandung seorang diri dalam gerbong. Menatap Jendela. Galau. Bingung.
 
Aku turun dari KA Lodaya Pagi, membaca Plang Solo Balapan. Finally, nyampe. Celingak celinguk sendiri. Aku mencari cari colokan di sekitar tempat duduk yang tersedia. Ga nemu. Aku ke mushola. Sekalian menjama’ kan solat. Ga nemu juga. Err.. BB udah matot dari tadi. Di Andro uda nyaris mau matik. Sambil nunggu kabar Bunda Anti yang katanya mau jemput, aku masih berusaha mencari dua buah lubang. Sambil melihat lihat keadaan sekitar. Stasiun yang rapih. (setidaknya dari Stasiun Bandung) :D. aku motret beberapa bagian. 



 

“Umi kapan nyampe Solo?” sebuah sms nyampe atas nama David. Temen seangkatan di Smansa.
“Aku uda di Stasiun. Seorang diri. Celingak Celinguk. Lagi nunggu Jayanti.”  
“Aku ke stasiun ya,” tawarnya, yang langsung aku respon, “iyak, kemari.”
Aku masuk ke rumah makan yang ada colokannya, dengan grusuknya, nyarger andro. Mesen sebotol minuman sebagai basa basi.
“Udah di depan nih mi,” sms bersamaan masuk atas nama Anti dan David. Padahal baru saja aku menyolok hape ini 5 menit. Aku beranjak ke Kasir. 
“Fruit Tea 3000, nyarger 2000” toeng! Aku melihat kea rah kabel chargeran. Ada tulisan CHARGER 2000 dengan tulisan Word Art warna warni. Sialuw! Tau gini, diem di sini 2 jam >.<
Kota kebanggaan Jokowi nih. Stasiun ga ada colokannya. Gerutu ku ketemu Anti di pintu depan. Kemudian menghampiri David. Ah, temen seperjuangan jaman SMA yang kian berisi dan banyak berubah. Secara fisikly secara tata bahasa. Hahahaha. Medok!

“Mau cari penginepan dulu ya . Nih” aku menunjukkan buku travellicious ttg Solo yang aku beli, seminggu sebelumnya. David melihat lihat rute dan Peta nya. Kemudian mengarahkan motornya ke daerah sana. 

Ada satu penginepan, yang sudah aku hubungi sebelumnya. Namanya Mama Homestay. Sekamar 60 ribu untuk seorang dan 80 ribu untuk berdua. Karena murah, maka aku ngotot untuk di antar ke tempat itu.
Diantara gank gank yang lumayan serem. Kita berenti di sebuah rumah bertuliskan Mama Homestay.

“Permisi Mba, ada kamar kosong?”
“Uda reserved?” tanyanya. Aku menggeleng. “Penuh Mba. Coba ke Cakra. Dua gank dari sini.”  

Cakra Homestay. Sebuah plang di ujung jalan. Cakra juga sebenernya ada di rekomendasi di buku panduan ‘solo’ ku. Cuma ketika nomernya di hubungi, salah sambung :| ini ya kali yang namanya Jodoh ga kemana. Aku dapet kamar seharga 125 ribu/malem, dengan kamar mandi di luar.

Setelah naruh barang, kita bersiap mencari makan malam! Karena lagi pengen makan yang pedes. David ngajakin kita makan di Sampel Spesial. Yang pernah aku makan di Depok. Sambil celita celita mengenang. #tsahh! 

Abis makan nasi, aku di ajakin ke warung jagung pinggir jalan gitu. Khas nya katanya Jagung Naga. Pesenlah yeken. Daaaann, itu mah bukan jagung di kasih cabe. Tapi Cabe yang dibumbui jagung. Aseli pedesnya. Ampun dan menyerah!  Sepotong jagungnya Cuma 3.000,- ada sosis seharga 1.500,- (padahal setiap beli sosis, d bandung, 10.000,- - 15.000,-) keluar deh kampungannya dengan harga serba murah ini. 

Tyo yang selepas makan malem menjadi partner di Motor mengajakku mengelilingi Kota Solo. Berdampingan dengan motornya David yang membonceng pacarnya, kak ros :') tyo, teman sepanjang perjuangan 3 tahun di SMA. Ga pernah sekelas. Ga pernah berbincang. Menjadi teman asyik dalam menjawab pertanyaanku tentang Solo malem itu. Sedikit menjelaskan jalan jalan besar. Gedung gedung bagus. Biaya hidup dan lain lain tentang Solo. Sebelum kembali ke Penginepan, aku minta di anterin ke tempat yang banyak cewe cewe nakalnya. Xixixi. Dan ga nemu! :p

Potret Homestay malem emang rada rada bikin merinding. Bahkan kata agung, doi sempet denger suara gamelan, ketika memasuki kawasan ini pukul 1 pagi. Err.. tapi pemandangan paginya. Luar biasa! 

 
 
 
 
 

Jadi, dalam buku travellicious itu, Cakra ini adalah homestay yang jadi pilihan backpacker bule bule. Ga heran sih, selama kita 2 malem di sini, bule nya banyak aja. Harganya beragam, ada yang ber AC dan kamar mandi di dalem. tapi ya, karena kita anak kostan, ngambil kamar mandi luar juga gpp. 

Colokan di dalam kamar cuma 1, yang di pake untuk kipas Angin. kalo uda malem, galau deh mau nyolok kipas angin atau nyolok nyarger. manusia urban. fakir colokan. :D 

Untuk ukuran homestay, kita tidur di atas spring bed, not bad lah. nyaman untuk ditiduri setelah seharian keliling2. Lingkungannya bergaya rumah saudagar batik kuno, banyak kombinasi kayu pada bangunannya. Ada ruangan untuk latihan gamelan. Aku sempet beberapa kali melihat orang latihan nari Solo juga. :) 

Halo Solo, The Spirit Of Java! 

Tagline The Spirit Of Java konon pemberian Jokowi yang bermakna bahwa solo adalah kota yang menjadi jiwanya budaya jawa. Solo salah satu kota besar di Indonesia yang memiliki banyak warisan budaya dunia yang diakui UNESCO. Pernah dapet penghargaan Indonesian Best Destination dari Indonesia Tourism Award 2009. Disuatu kali nyeplos dengan polosnya ke tyo, “eh yo, itu tulisan kaya arab di bawah nama jalan itu, bahasa Thailand ya?” dan di jawab dengan penuh kemenangan dan tawa menghina, “Itu tulisan jawa umii.” Saya terdiam. Malu.  

Pertama ngider aga heran, terkadang masih banyak tempat tempat yang menulis dengan Surakarta bukan Solo. Nguping nguping penduduk, ini tempat kerjaan Kartasuro dengan Solo sebagai Desa. Dan sekarang yang lebih terkenal malah sebutan Solo nya. 

Kata orang, Solo itu kota Panas, seperti Semarang dan Yogyakarta. Saya sempet berniat nyari penginepan ber AC. Dan pas turun dari kereta, hawa sejuk yang saya dapatkan, membuat saya merubah pikiran. Kipas Angin sudah cukup. 

Tapi katanya partnertrip saya a.k.a mas david dan mas tyo. Solo sekarang emang lagi dingin dinginnya. Malem Solo itu kaya Malem Bandung. Saya benar benar menyesal, ga bawa jaket. :D   

Disini ada Pasar Klewer yang sekelas Tanah abang Jakarta dan Pasar Baru Bandung. ada PGS (Pusat Grosir Solo) dan Beteng Trade Center (BTC) pusat pusat batik gitu. harga miring. dan nawar harus medok bahasa jawa. biar murah. xixixi. 
 
 
 
 
 

 

 
 
 

 

 
Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat
Ini tempat kedua yang kami kunjungi hari ini, setelah Batik keris. Batik batik yang harganya ratusan ribu :D yang dekat sekali dengan homestay. Bisa di tempuh Jalan kaki. Tapi karena ada motor, yaa.. Naik motor dong kita :p 

Ini adalah keratin tempat tinggalnya Paku buwono II pada tahun 1744. Masih ada hubungan saudaraan sama Paku buwono I yang ada di Yogyakarta. *nguping guide keraton* 

Masuk ke area Keraton, harus berpakaian sopan dan bersepatu. Maka, ketika itu kita semua bersendal. Dan harus nyeker! Yuk mari. Pemandangan utama di sini banyak pohon gede gede beralaskan pair laut. Lembur lembut sejuk. 

Kita bisa lihat panggung Sanggabuwana. Bangunan ini didirikan pada tahun 1782. Mitosnya, bangunan ini menjadi tempat pertemuan antara raja dengan kanjeng ratu kidul, penguasa laut selatan dalam mitologi Jawa.
Selain panggung, ada museum nya juga, ya Standart museum2 yang pernah saya masukin. Ada dewa dewa. Eh iya, saya baru tahu kalo lambang ITB; gajah duduk, ada sejarahnya dalam museum di sini. Melambangkan Ilmu Pengetahuan. Pantesan yak :D 

Lingkungan keraton ini bersih. Paling bersih lah dari museum museum yang pernah saya kunjungi. Ada guide nya juga. Ada yang berbahasa jawa full. Ada yang menggunakan bahasa Indonesia. Kita sih, selaku mahasiswa, nebeng guide sama rombongan ibu ibu. Xixixi. 

Masuk ke kawasan ini, setiap orang dikenakan biaya 10 ribu rupiah. + 3.500 untuk motret. 

 
 
 

 
 

Pasar Antik Triwindu

Suka liat awan pas ngunjungi pasar ini. Loh? Malah suka awannya :D namanya juga pasar antik, isinya benda benda antik. Hm.. kalo di Bandung sih kaya Barang Bekas (BABE) tapi di Solo dikemas lebih tradisional gitu deh. Jadi berasa pasarnya. #eh?

 
 

 
 

Solo Batik Carnival (SBC) 

Ajang taunan nya kota Solo. Menampilkan karnaval ala Rio De Janeiro Carnival di Brasil. Kostum dominan batik nan glamor nan atraktif ditampilkan pesertanya. Busananya wah wah. Dan berasa ribet ngeliatnya. :D
Seneng bisa ikut andil dalam ajang taunan nya Solo :) berbaur sama nyaris seluruh masyarakat sini.

 
 
 
 
 
 

 
 
 
Ngarsopuro (Nite Market) 

Ngarsopuro adalah kawasan baru yang disiapkan Pemerintah Kota Solo menjadi kawasan andalan layaknya Malioboro di Yogyakarta. Kawasan ini berada di sepanjang jalan Dipenogoro, tepat di depan PUra Mangkunegaraan. 

 
 
 

FRIENDS ALONG THE WAY

Tadinya trip ala backpack ini bakal aku laluin berdua bareng si babang. Tapi, tengs god, di Solo nemu David nemu Tyo, yang nyediain transportasi (Subhanallahnya, itu pun bukan motor motor mereka. Yang dateng tiba tiba ke penginepan tanpa aku minta). Yang karena motor2 mereka, kita bisa mengelilingi Solo dari pojok ke Pojok. Kendaraan umum kaya angkot di Solo hanya beroperasi sampe jam 6 sore. So, beruntung banget ga aku bisa kelayapan sampe jam 1 pagi di kota orang :D



 
 


tengkyu mas agung, mas david, mas tyo  mau nemenin si bocah ini kenal kota Solo: tengs to being a great travel buddy! :)

Alhamdulillah, dalam 3 hari bisa ngunjungin kegiatan harian, mingguan dan tahunannya Solo :-)