Sebuah bbm masuk dari Gemasih Pintanine Gayo, temen trip aku
waktu di Pulau Harapan, February silam. “De,
kapan nge trip lagi? *lagi nyoba bangkit lagi*” Mba ine adalah temen seru
jaman aku nge trip sendirian ke Pulau Harapan bersama mba yuni dan Mas Wawan.
Mereka sangat sangat welcome dan baik sekali.
Beberapa minggu setelah itu, Ayahnya Mba Ine di panggil
Allah. Mba ine sempat ‘jatuh’. Mba ine yang sempet antusias menyusun rencana
trip Karimun Jawa, akhirnya melepaskan aku dan Mba yuni untuk trip duluan di
bulan Maret. Kata Mba yuni, Mba ine kurusan, jadi pendiem dan Jadi sering
ngelamun. BBM masuk hari itu, buat aku ikut bersemangat. Terbayang serunya trip
lagi bareng beliau. Mana, di bulan April aku sempet stress luar biasa di makan
data. Yak, aku butuh travelling.
Dan disinilah aku, 28 February 2012, 06.30 a.m. Pom Bensin
Muara Angke. Bersama mba yuni, mba fifi (temen trip di Karimun Jawa) dan teman
temannya Mba fifi. H-2 Mba Ine membatalkan tripnya karena harus menemani ibunya
ke Bekasi.
Trip kali ini kembali dengan tema Laut, snorkeling.
Tempatnya, masih seputaran Jakarta, Pulau Pari. Pulau Pari termasuk dalam
bagian dari Kepulauan Seribu, di tempuh sekitar 2 jam dari Muara Angke manaiki
kapal Kayu.
“Rindang” komentar pertama saya ketika memasuki Pulau ini.
Banyak pohon yang menutupi Jalan menjadi terlihat agak teduh. 11 sepeda telah
berjejer rapih di depan Homestay kami, Homestay Ibu Tuna, namanya. Melihat
namanya, sudah ngebuat kita laper. xD
Kali ini, selain bersama Mba Yuni dan Mba Fifi (2 orang yang
pernah trip bareng saya sebelumnya) ada temen temen sekantornya Mba Fifi. 6
Orang. Jadi kita ber9, di tambah 2 orang
guide. Mba Lina dan sepupunya.
Jam 10 lewat sedikit, disaat kita baru saja sampai di
Homestay, seorang bapak sebagai guide lokal sudah membawakan makanan siang
untuk kami. Judulnya kecepatan makan siang. :D
Jadwal snorkeling masih jam 1, kami masih punya waktu 2,5
jam untuk melakukan Pendekatan dengan Pulau ini dengan bersepeda. Yippiyey!
Serasa film full house kami mengendarai sepeda beriringan ke salah satu
pinggiran Pulau Pari.
Hamparan Pantai bersih yang banyaaaaakk sekali bintang
lautnya. Sang bapak menemani kami, memotret kami dengan sabar nya. :)
PS : Foto Atas : Mba Yuni sama Mba Fifi. KarJaw's tripMate :D
Dalam mengarungi
pantai kecil itu, saya ngobrol banyak hal sama si bapak. Pulau pari terdiri
dari sedikitnya 700 jiwa dengan kurang lebih 250 kepala Keluarga. Dibawah
asuhan 1 RW dan 4 RT. Memiliki satu bangunan sekolah SD dan SMP yang disatukan.
Memiliki satu mesjid yang sudah
beroperasi selama 24 jam. Puskesmas dan terdapat 1 gedung LIPI.
Jam 1, kami di antar untuk mengunjungi spot spot snorkeling.
Masih ada rasa nyaman ketika menyeburkan diri bersama air. Walau trip ini
serasa terlalu cepat. Sebulan sekali aku nge trip. Sebulan sekali aku
snorkeling. Selalu tepat sebulan sekali. Melihat ‘sesuatu’ di bawah laut sana,
melupakan sejenak hiruk pikik Jakarta, melupakan kerjaan, melupakan
kesendirian, melupakan kejenuhan. Aku masih bahagia.
Untuk snorkeling yang ke tiga kalinya ini, aku berusaha
melepas life jacket dan mencoba bisa ngapung2 tanpa pelampung, dan GAGAL
sodarah sodarah. Emang kodratnya, saya ga bisa berenang. Bisanya berendem.
Ahahaha.
2 tempat spot telah kami jamahi, dan tetap Indah. Walau
letak keindahan dan kepuasannya berbeda dari Pulau Harapan dan Pulau Karimun
Jawa, Underwater Indonesia masih indah di mata aku untuk dinikmati. Aku jatuh cinta pada ciptaanNya dalam laut.
Dan baiklah, aku ketagihan. xD
Di Pulau itu, yang-saya-lupa-nanya-nama-pulau-nya-apa kami
menemukan bulu babi. Bulu babi yang bisa menyebabkan badan gatal gatal kalo
lagi snorkeling. Ternyata bulu babi itu bisa di makan. Bapak yang baik hati,
membukanya untuk di makan. Makan bulu babi? Aku? Aku Cuma jadi penonton, berasa
nonton fear factor. Tapi kata yang
makan, enak kaya makan daging biasa. Ahhahaah.
Bulu Babi ini seperti ini
Kita kembali ke Main
Island, Pulau Pari. Sambil nunggu sunset, kita dibolehin nyebur lagi.
Snorkeling lagi. PR banget di saat badan kita uda kering, kita di suru nyebur
lagi. Daaaannn, setelah aku terjun 5 menit, foto foto bareng sunset, udahan.
Kita naik lagi ke kapal. Ahahaha. Huasem.
Kita ngantri mandi sambil makan bakso. Segarnya. Makan bakso
pedas dalam keadaan badan masih basah. Nikmatnya..
Jam 7 malem, kita di jemput untuk menikmati makan malam
sambil bbq-an di suatu tempat di temani music music seru. Menuju tempat
tersebut dan kembali ke homestay tentunya menggunakan sepeda. Gowes terus.
No comments:
Post a Comment