Aku tersadar ketika Mba yuni bangun dan mematikan Alarm di
BB ku yang tak kunjung mati. :D dan
terbangun sempurna, ketika lyrics marry your daughter mengalun indah, dari
Android. Mematikan AC. Dan beranjak mengambil wudhu.
Setelah sholat shubuh, kami serumah berniat mengejar
matahari pagi di Bukit Matahari. Kembali seperti syuting Full House, naik
sepedah, menyusuri setiap sudut jalan di Pulau, dengan Udara yang segar. Udara
yang menyerupai udara Bandung. Udara yang belum pernah aku temukan di Jakarta.
Bukit Matahari, Pulau Pari
Sayang, cuaca pagi itu mendung. Ga bisa menikmati matahari
memunculkan dirinya, seperti yang pernah aku lihat di Pulau Harapan.
Membuang kecewa nya kami, sang bapak nan baik hati
mengantarkan kami ke Pantai Perawan. Pantai di sudut lain Pulau Pari. Kami
kembali bersepeda dari Ujung Pulau Pari ke Ujung Lainnya.
Pantai yang bersih dari sampah. Pantai yang berpasir putih,
memiliki dataran pantai di tengah. Dan Banyak pohon Mangrove mengelilingi.
Indah:-)
Di sana, kita babasahan, dan menyewa perahu untuk
mengelilingi rerimbunan mangrove. Subhanallah. Alhamdulillah bisa menikmati
indahnya pantai dan mangrove di bumi Indonesia.
Di Pantai ini, kami juga melakukan aksi Go Green. Menanam Pohon Mangrove yang semoga suatu hari nanti, berpuluh tahun kemudian, bisa menghijaukan pulau ini. seperti Mangrove yang kami lihat sekarang
Ini aksi kami, mana aksi mu!
Dari Pantai Perawan, setelah menikmati kelapa muda dan gorengan, kita kembali untuk
berkemas ke homestay. And we’re ready to leave this island.
Selalu ada cerita di setiap tempat, selalu ada kenangan,
selalu ada “sesuatu” yang susah untuk di jelaskan. Ah, terimakasih Allah untuk
rezeki menikmati AlamMu. Terimakasih Mba Yuni yang sudah memfasilitasi trip
saya kali ini. Semoga Allah membalas rezekimu ya Mba :-)
No comments:
Post a Comment