Ngaku doyan beli buku. Ngaku Buku uda kaya cemilan. Ngaku beli buku sebulan bisa beberapa biji. Tapi baru nge Review buku pertama kali. Dan Buku itu adalah Bukunya Alanda Kariza.
Bicara soal penulisnya, pertama tahu itu pas rame di
bicarain di twitter kasus Ibunya. Mulai Stalking baca Blognya, mulai nge follow
akun twitternya. Dan Mengikuti Perkembangannya, Alanda Kariza.
Pengen baca buku buku lamanya, tapi udah jarang dan nyaris
engga ada di Toko Buku. Suatu hari, berkesempatan di suatu acara yang
mendatangkan Alanda Kariza dan Pandji sebagai Pengisi Acara. Sebelum itu, aku
udah tahu, kalo perempuan ini adalah remaja Indonesia yang berhasil mendirikan
IYC, Indonesian Youth Conference dan sukses dan mulai tenar, walau ia membangun
kegiatan ini dari 0.
Dari pemaparannya ketika itu, Alanda berhasil menghipnotis
aku dengan usaha nya, dengan perjuangannya mendirikan IYC seperti apa.
Memotivasi untuk bisa melakukan “sesuatu” di usia muda. Seiring berjalannya
waktu, mengikuti perkembangannya, aku tahu Alanda pacaran sama Andriandhy,
Comic favorit aku di StandUp Comedy Kompas TV. 2 orang yang sama sama luar
biasa. Lucky you, nda :-)
Awal awal 2012, Alanda mulai memberitakan proses penerbitan
buku ke Sekian nya #DreamCather. Baca baca timeline nya, baca baca beberapa
halam pertama yang bisa di akses. Dan akhirnya, beli buku tersebut dikala belum
di susun di raknya. *masih dipersiapkan untuk masuk ke dalam rak*
Secara garis besar, buku ini seperti buku motivasi. Bukan
novel yang punya jalan cerita. Alanda member informasi, motivasi bagaimana
menggapai mimpi. Alanda memaparkan bagaimana ia, mempersiapkan diri untuk
meraih mimpinya. Alanda seolah menyampaikan, Alanda yang bisa seperti sekarang,
karena Alanda yang berjuang meraihnya beberapa tahun belakangan.
Dari kesemua yang di jelaskan, paling suka dengan part Be the best, Be the First and Be Different.
Yak, aku pernah mengalaminya, pernah focus di akadamik, sampai menyampingkan
kegiatan non akademik demi menjadi yang terbaik di Jurusan. Tujuannya? Tidak
ada hal lain selain ingin membuat orang tua bangga. Di BAB selanjutnya, “If you can’t to be the best, be the first”.
Setelah lulus D2, aku memilih bekerja untuk membiayai hidupku sendiri. Tempat
kerjaku bukan tempat terbaik, tapi setidaknya aku menjadi orang yang pertama
kerja di banding temen temen seangkatanku saat itu. Suatu saat nanti, aku bakal
kembali ke Be the Best, Amin.
Terakhir, Be Different. Yak, kita semua terlahir
berbeda. Dengan semua kelebihan yang
kita miliki, lakukanlah sesuatu. Aku mencoba menikmati hari hari ku sebagai
Pegawai jam 8 sampai jam 5 sore, kuliah jam 5 sampai jam 9. Mengisi Wiken
dengan CharityLovers ku. Sesekali menerima SideJob yang bisa di kerjakan di
Kosan. Jam tidur berubah, menjadi berbeda dengan yang lain. Aktifitas pun jadi
berbeda dengan teman teman sekitar. Sampai akhirnya aku yakin bahwa, menjadi
berbeda seperti ini, bikin aku lebih cepat meraih mimpi mimpiku.
Ah, itu hanya seiprit ulasan Alanda tentang mimpi, di dalam
bukunya masih banyak “Ilmu” yang bisa kita ambil untuk bagaimana kita
mewujudkan mimpi. Bermanfaat dan aku jamin, ga akan nyesel. :D Satu hal lagi
yang pasti aku belajar dari Alanda adalah ; The Power Of Menulis. Bagaimana
sebuah tulisan bisa “merubah situasi”. Bagaiman tulisan Alanda tentang Ibunya,
bisa menggugah orang dan mendatangkan Bantuan. Dan bagaimana tulisan kali ini
tentang mimpi, membuka mata para remaja para pemuda untuk tidak meremehkan
mimpinya.
Tengs for inspiring me, Nda. Sukses terus selalu dan selalu.
No comments:
Post a Comment