Thursday, December 29, 2011

Jodoh itu ..

“Hai Ka nia, salam kenal. Aku liat kaka di Brosur PDC. Jurusan Creative ya kaa”

Wall berasal dari wanita cantik yang aku belum kenal, beberapa tahun silam. Emang, aku mengisi pendapat dalam brosur PDC di bagian jurusan Creative. Padahal sebenernya aku jurusan Web. :D karena aku yang juga pemalu dan pendiem, akhirnya kita wall wall-an, dan suatu waktu merencanakan untuk bertemu langsung.

Dia dibawah angkatanku di PDC, cantik dan sholehah. Di awal pertemuan, dia memberiku sebatang cokelat tanda pertemanan. Kemudian kemudian, kita hang out bareng. Makan di luar. Ngobrol atau hanya bertegur sapa di Facebook. Dia yang baik, selalu saja memperhatikanku dan menyempatkan diri untuk hadir di wisuda sarjanaku bareng anak anak PM.

Secara ga sengaja, aku pernah mendapatinya berantem status dengan pacarnya kala itu. Sangat lucu. Dimana mereka bercakap cakap via status facebook. Ahha.

Beberapa bulan kemudian, aku membaca Notes pacarnya tentang perjalanan kisah cinta mereka dari SD hingga kuliah. It’s so nice. So sweet. Dan aku standing applause untuk segala isi dan ide judulnya yang bikin aku terinspirasi. Note nya berjudul, “Terimakasih Kisah”

Gadis ini, selalu menyempatkan diri untuk mengirimiku sebuah wall, sebuah sms, sesekali telfon. Aku mengabarkan akan segera pindah dari Bandung dan mencoba berdomisili di Jakarta. Kamipun janjian untuk bertemu dan having waste time.

Kita janjian untuk makan malem bareng di sambel Mangga, DU. Pembicaraan kala itu dipenuhi dengan pengalaman pengalaman kerjaku, pengalaman kerja dia, dan tentang hidup kita ini beberapa waktu terakhir.

Kita kembali ke kostanku berdua. Rencananya dia emang ingin menginap dan bercerita banyak hal. Tiba tiba dia berseru, “kani’, aku mau nikah”

Aku yang sedang berbaring santai sontak melotot shock tak percaya. “Ah, bercanda hari gini” seru ku balik.

“Ih ka niaa, seriusan. Aku mau nikah. Tebak dong calon ku selisih berapa tahun” serunya bersemangat.

“5 tahun” mengingat umurnya sekarang 20 tahun.

“Engga.” Jawabnya manja sambil senyum tersipu.

“10 tahun” ujarku sok uye menebak.

“Ah, masih salah kaniaaa. 18 tahun” ucapnya sambil menutup mukanya dengan selendang yang dia pegang dari tadi.

Aku langsung terduduk. “Oh My God. Soo tua sekali yaa”

Shock luar biasa, adikku nan cantik ini akan menikah dalam beberapa bulan kedepan dengan orang yang memiliki umur di atasnya 18 tahun.

Aku teringat notes mantan pacarnya dulu, disitu dia cerita bahwa sudah tidak ada lagi hubungan mereka yaa karena seseorang itu. Dan seseorang itu yang akan jadi suaminya nanti. Huaaa.

“Aku ga peduli umurnya kania. Dia mengayomi sekali. Dia bisa menjadi ayah, kakak dan sahabat buat aku. Dia ngerti banget dengan manjanya aku kania. Dia dewasa sekali.”

Aku menarik napas panjang daaan, “Oh sayaang, absolutely I’m very happy. Nice to hear that”

“hmm.. aku sering di Tanya orang, kapan siap nikah, dan aku selalu jawab, tunggu aku bisa masak dan tunggu aku bisa abis shubuh ga tidur lagi. Emang kamu bisa masak dek?” tembakku tiba tiba.

“Bisa dongg ka. Aku di ajarin dia, calon suamiku”

Ahh, bener bener so sweet. Pembicaraan pun merambat ke hal hal berbau persiapan pernikahan, seserahan, lamaran, ijab Kabul, mahar sampai niatan aku mulai untuk hunting tiket pesawat mengingat resepsinya akan di adakan di pulau Sumatra.

Yah, aku belajar satu hal. Itulah yang (mungkin) disebut Jodoh. Bukan masalah umur, tapi kenyamanan ketika bersama. :D

Tidak ada yang salah dari berpisahnya 2 orang. Bukan salah adikku. Dan bukan salah pacarnya dulu. Yang salah adalah ketika mereka mulai tidak menemukan kenyamanan ketika bersama. Dan pada kasus ini adikku yang memilih untuk pindah. Pindah hati dengan kenyamanan yang baru.

Congratulations adik cantik sholehah ku. May Allah bless you forever. Semoga dilimpahkan rezeki yang luar biasa demi terselenggaranya acara bahagiamu. Dilancarkan segala persiapannya. :’)

No comments: