Thursday, November 4, 2010

tentang Pak Warji

Ini cerita tentang MID (Masa Integrasi Diri) a.k.a OSPEK di STMIK AMIK Bandung. Sempet shock bin kaget juga waktu tahu, kita diwajibkan untuk ikut OSPEK di AMIK. Tapi dasarnya kita ramean, kita ikuti saja lah permainan para senior yang sebenernya umurnya setara, setingkat lebih tua bahkan ada yang di bawah kita. :-D

Acara ini berlangsung selama 4 hari berturut-turut. Dimulai dari hari kamis, sampai Minggu. Hari pertama, hari kamis, hanya Stadium Generale, dimana didalam acaranya, di perkenalkan BEM, Struktur Organisasi di yayasan yang membawahi STMIK AMIK Bandung.

Di hari kedua, hari Jumat. Dresscode kita adalah jeng jeng jengg .. baju batik dengan sepatu pantofel. Dan bawaan kita itu diantarnya, segitiga Bermuda, keripik I like you, dewi sri, cokelat ayam jago, bantal isi cokelat dan lain lainnya saya lupa. :-P

Di bayangan saya, MID ini akan jadi penyiksaan selama 3 hari. Akan penuh dengan bentak bentak. Untungnya, saya ud cukup puas menjadi yang dibentak dan menjadi tukang bentak selama 3 tahun di SMA. Istilahnya mah, kalo d bentak bentak say amah ud tahan banting. Cuma rada penasaran aja, bentak bentak khas anak kuliahan.

Anehnya, di hari Jumat itu, tiada acara bentak bentakan. Semuanya berjalan biasa aja selayaknya seminar. Hanya pakaian yang d tambahin embel embel topi kerucut bagi laki-laki, pita untuk perempuan, dan bed nama untuk keduanya. Eh, sebelum masuk ruangan, bed nama kami ditulisin nama yang aneh aneh oleh tatib. Untungnya, nama ku gg aneh aneh, ‘lumba-lumba’. Sedangkan teman teman yang lain ada yang dikasih nama ‘ijah’, ‘kunti’,’jadul,’gembul’. Pas baris. Terkadang saya suka senyum senyum sendiri membaca namanama yang dikasih tatib. :-P

Disini, kita hanya menjadi pendengar yang baik bagi nara sumber dan di minta aktif dalam setiap sesi. Ada satu sesi, yang membuat ak sedikit terpesona. Si nara sumber mendekati salah satu peserta yang duduk di paling depan. Dilihat dari tampangnya, beliau tampak sudah tua. Beliau mengenakan topi kerucut seperti yang di intruksikan panitia. Sang nara sumber memanggilnya untuk berdiri. Dan menukarkan topi dikepalanya dengan topi kerucut milik sang bapak yang akhirnya diketahui bernama Pak Warji. Si Narasumber cukup salut dengan semangat sang bapak yang mengikuti MID padahal umur beliau sudah cukup tua. :-D

Sebelum pulang pada hari itu, panitia kembali membagikan kelompok. Niatnya sih, biar kita lebih bersosialisasi. Padahal mayoritas isinya juga dari CCDP. Aku sekelompok dengan Hary dengan Dinda. Ditambah 3 orang baru. Salah satunya adalah Pak Warji. Yak! Ak sekelompok dengan Pak Warji untuk 2 hari kedepan. Setelah pembagian kelompok, orang orang yang gg lengkap bawaannya disuru memisahkan diri. Daaann ak adalah salah satunya. Wkwkw. Gara gara gg bawa keripik kusuka. :P kita dihukuuumm. Mungut sampah. :D

Esoknya di hari sabtu, Dresscode nya adalaaahh Eksmud (Eksekutif Muda). Jadi, kita peserta MID memakai baju aga aga formal. Kalo kata fachri mah, pake boxer aja. Bajunya bob sadino J

Di hari itu, kita (aku dan PM) telat. Dan sukses di hukum diruang kelas yang gelap. Hhii. Peloncoan kaya IPDN. Dan ketika di hukum. Kita di poto. Bagus. Hha..

Masuk keruangan, kita disuru bikin yel yel perkelompok. Salah satu anggota kelompokku menyarankan untuk menyanyikan lalu susis nya sule dengan tarian ala sule. Dan you know what? Pak Warji dengan semangat mengikuti gerakan itu. Ketika ak liat bet nama beliau, beliau kelahiran 1964. 3 taun lebih muda dari papah. Wew! Awesome.

Acara hari itu, masih sama dengan kemaren. Menjadi pendengar yang baik. Ak izin pulang cepat. Sst. Ada urusan. :P

Anak-anak yang lain pulang jam 10an dengan barang bawaan yang harus dibawa untuk Minggu pagi jam 6 buanyak banget.

Ak bantuin nyari Roti isi Stroberi sebanyaakk 20 biji. Dan baru dapet jam setengah 1 dini hari. Nyiapin ini itu, baru bisa tidur jam 2 pagi. Dan harus uda bangun dan ngantri mandi jam setengah 5. Krik .. krik.. krik.. Ngantuk. >.<

Minggu pagi, ak sempet ngegoreng Telor tempe dan tahu. Dan bikin surat cinta untuk senior. Ckck.. daaan jeng jeng jeng.. kita telat lagi. :p di hukum lagi. Di foto lagi. Pokoknya mah, dokumentasi Panitia itu isinya foto foto kita lagi dihukum. Hhaha..

Acaranya senam pagi dan jalan jalan mengelilingi kampus. Acara berlangsung sampai siang. Disela sela acara jalan jalan kampus. Ak mengajak pak Warji untuk berbincang. Seperti biasa, dengan tamah ramah ak membuka percakapan. Memancing pembicaraan dari hal hal kecil. Sampai akhirnya ak bertanya.

‘Bapak kuliah disini konversi atauu ?’ tanyaku menggantung pertanyaan.

‘Saya baru mulai semester satu disini. D3’ Jawab beliau ramah.

‘ooh. Anak bapak uda kuliah?’ (*secara ga langsung menyalonkan diri jadi menantu. Wkwkw)

‘Anak pertama saya, baru saja lulus S1. Tekhnik Informatika di Politeknik Bandung. Kemarin dia diwisuda’

Waw. Bodohnya saya lupa anaknya laki-laki atau perempuan (*toeng toeng toeng) hhaa. Pada saat ituu ak cukup speechless. Subhanallah banget ni bapak. Beliau menyekolahkan anaknya dulu sampai sarjana. Baru menyekolahkan diri sendiri, itu juga hanya Diploma.

Alhasil, ak menyolek sikut hary, temen sekelompokku dan bilang betapa hebatnya ni bapak. Hary hanya mengacungkan jempolnya. Like this.

Belajar lagi banyak hal, kalo orang tua itu akan melakukan apapun demi pendidikan anaknya. Bahkan mereka rela untuk menunda pendidikan untuk dirinya demi Anaknya.

Oh Pak Warji, semoga ilmu yang kau dapat menjadi berkah. Anakmu menjadi anak yang berbakti dengan segala pengorbanan ayahnya.

No comments: