Sunday, July 8, 2012

get some lost some

Bangun siang hari ini dipersembahkan oleh pikiran saya yang ga tenang akan sesuatu. Ini tentang masalah pertemanan. pertemanan eksklusif saya yang pada akhirnya, mungkin harus berantakan. atau suatu hari nanti akan kembali membaik. :-)

Dahulu, saya pernah bilang bahwa, saya selalu ber-ekspetasi lebih terhadap orang orang di sekitar saya. Kebanyakan orang orang yang selalu saya puji puji di hadapan orang lain, malah orang orang yang pada akhirnya mengecewakan saya.

Kita (Saya dan teman teman) hampir 4 tahun melalangbuana Bandung demikian rupa bersama. Disaat saya susah, di saat saya bahagia, saya ingat mereka. Bahkan sampai sekarang. Ketika saya menyusun tugas akhir, saya ngerasa beberapa orang menjauh. Mereka menjalani hidup seperti biasanya, maen, kulineran dan senang senang tanpa mengajak saya. Saya sempat bertanya, pada seseorang, jawabnya, "Ko kan lagi sibuk, dan. lagi ngejar Sidang kan dan? hampura. takut ganggu." ehm. ternyata demikian, pandangan mereka.

Teman teman saya ini, lagi pada menyusun tugas akhir, salah satunya baru saja sukses menembus tembok bank ternama sebagai karyawan nya. Saya yang sering sekali merasa kesepian di Jakarta, seringkali memilih menghabiskan akhir pekan di Bandung.

Kesalahan saya mungkin fatal, saya nyaris tidak pernah memberi kabar bahwa saya sedang di Bandung. dan tiba tiba mereka (temanteman) saya melihat foto liburan saya di Bandung bersama teman saya yang lain. Akhirnya kini, saya merasakan apa yang teman teman lakukan pada saya dulu. menjauhi temen temen yang sedang fokus pada tugas akhirnya, terlebih saya selalu membaca update-an ke-stress an mereka di social media.

Tidak mengabari dan menjaga jarak pada teman yang sedang nyusun, saya memilih untuk mencari teman yang lain. teman yang kala itu ga sengaja berlibur ke Bandung bareng. Ber arung jeram bareng. sebulan kemudian,  saya di datengi sahabat SMA saya. teman yang bareng saya sedari SD. dan sempat sangat dekat 2 tahun terakhir di SMA.

Saya melupakan kalian, tidak sengaja, dan maaf. Sampai akhirnya, teman teman yang baru dekat dengan saya menyinggung perasaan teman saya. Mereka marah, dan saya rasa itu wajar.

Saya di Unfriend, di Unfollow. saya ngajak meet up, teu di waro. Bagi saya, saya cukup sampai disitu untuk berusaha mengajak kalian untuk bertemu, duduk bareng dan keketawaan lagi.

Setiap orang berhak untuk berteman pada siapa siapa yang di anggapnya pantas untuk di Jadikan teman. dan juga berhak untuk meninggalkan orang orang yang ga pantas di anggap teman. Simple. Klik Unfriend. Klik Unfollow.

Bagi saya, dalam pertemanan itu wajar. Mungkin saya akan kehilangan orang orang yang saya sayangi. tapi saya tetap manusia Sosial, yang tetap akan mencari orang orang yang akan mulai berteman dengan saya.

Hubungan pertemanan yang gagal ini, boleh saya samakan dengan hubungan percintaan? ini menyangkut sreg ga sreg. suka tidak suka. nyaman dan tidak nyaman.

Seandainya, hal ini terjadi emang karena saya, saya meminta maaf. saya cuma manusia biasa. yang cuma bisa ke sana kemari mencari kebahagiaan. Bukan, bukan karena dengan kalian saya tidak bahagia. Saya bahagia, bahkan sampai sekarang, saat saya tak lagi bersama kalian. Saya masih selalu rindu, akan kebersamaan.

Kali ini, saya (merasa) saya yang di tinggalkan, di acuhkan. seperti dulu saya di tinggalkan oleh Seseorang. Maka, respon saya pun akan sama seperti apa yang pernah saya sampaikan pada kekasih saya dahulu. I will be okay. Saya akan tetap bahagia, bersama atau tanpa kalian. And i hope you, too :-)

Sampai hari ini, saya (masih) bangga pernah menjadi bagian dari kalian. Pernah menjadi teman. (masih) Sering bangga dengan kehebatan dan ketekunan masing masing dari Kalian. Semoga selamanya akan tetap demikian.

Terimakasih untuk menjadi penopang saya selama 4 tahun terakhir, menjadi bagian seru dalam hidup saya. Menciptakan kebahagiaan. Membuat saya merasa orang paling beruntung.

Saya sayang kalian, kemarin, hari ini dan (mungkin) akan selamanya.

dengan penuh rindu menulis ini,


nia.

No comments: